Kali ini saya akan menjelaskan tentang cara pembacaan nilai pada resistor. Namun sebelum sebelum kita melanjutkan pembahasan, apakah anda tahu apa resistor itu? Nah jika belum tahu silahkan anda membaca Pengertian dan Pembagian Resistor terlebih dahulu agar lebih mengerti tentang resistor.
Apabila anda sudah paham tentang resistor, mari kita lanjut pembahasannya. Dalam pembacaan nilai resistor sebenarnya dapat ditentukan berdasarkan pita warna yang terdapat pada resistor, ada juga berdasakan lilitan kawat dan ada pula berdasarkan kode angka. Berikut penjelasan tentang cara menentukan nilai resistor.
1. Sistem Kode Warna Resistor
Dalam menentukan nilai pada pita warna resistor maka perlu diketahui dulu tentang urutan-urutan warnanya.Warna dari resistor sendiri biasanya tersusun atas 4 sampai 6 pita warna. Agar penghafalan kode warna lebih menarik, dahulu saya diajarkan cara menghafal urutan warna resistor dengan membuat suatu kalimat yang setiap katanya diawali dengan huruf berdasarkan huruf awal dari urutan warna resistor, contoh : "Hilary Cindy Minum Orange Karena Haus Bersama Ulfa Atasi Pembayaran Emak Penjual" (Mungkin agak tidak nyambung secara bahasa hehehe....). Oke, kita langsung saja menuju pembahasannya, berikut cara pembacaan nilai kode warna:
Sistem kode warna 4 pita.
Keterangan :
Pita ke-1 dan Pita ke-2 adalah dua angka nilai tahanan.
Pita ke-3 adalah Perkalian Desimal ( jumlah nol di belakang angka ke-2 )
Pita ke-4 Nilai Toleransi.
TABEL KODE WARNA 4 PITA
Masukkan angka langsung dari
kode warna Gelang ke-1 (coklat = 1)
Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-2 (hitam = 0)
Masukkan Jumlah nol dari kode warna Gelang ke-3 atau pangkatkan angka tersebut dengan 10 (10n)
Gelang ke-4 merupakan Toleransi dari nilai Resistor tersebut
Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-2 (hitam = 0)
Masukkan Jumlah nol dari kode warna Gelang ke-3 atau pangkatkan angka tersebut dengan 10 (10n)
Gelang ke-4 merupakan Toleransi dari nilai Resistor tersebut
Maka nilai Resistor tersebut
adalah 10 x 105 = 1.000.000 Ohm atau 1
MΩ dengan toleransi 10%.
Sistem kode warna 5 pita.
Keterangan :
Pita ke-1, Pita ke-2 dan Pita ke-3 adalah tiga angka nilai tahanan.
Pita ke-4 adalah Perkalian Desimal (jumlah nol di belakang angka ke-3).
Pita ke-5 Nilai Toleransi.
Contoh 1 :
Pita ke-1 = Hijau, Pita ke-2 = Hitam, Pita ke-3 = Hitam, Pita ke-4 = Perak. Pita ke-5 = Coklat.
Nilainya adalah 500 x 10-2 Ω atau 5 Ω, dengan Toleransi 1%.
Contoh 2 :
Pita ke-1 = Hijau, Pita ke-2 = Biru, Pita ke-3 = Merah, Pita ke-4 = Emas. Pita ke-5 = Coklat.
Nilainya adalah 562 x 10-1 Ω atau 56,2 Ω, dengan Toleransi 1%.
Contoh 3 :
Pita ke-1 = Hijau, Pita ke-2 = Biru, Pita ke-3 = Merah, Pita ke-4 = Hitam, Pita ke-5 = Coklat.
Nilainya adalah 562 x 100 Ω atau 562 Ω, dengan Toleransi 1%.
Keterangan :
Pita ke-4 adalah Perkalian Desimal (jumlah nol di belakang angka ke-3).
Pita ke-5 Nilai Toleransi.
TABEL KODE WARNA 5 PITA
Contoh 1 :
Pita ke-1 = Hijau, Pita ke-2 = Hitam, Pita ke-3 = Hitam, Pita ke-4 = Perak. Pita ke-5 = Coklat.
Nilainya adalah 500 x 10-2 Ω atau 5 Ω, dengan Toleransi 1%.
Contoh 2 :
Pita ke-1 = Hijau, Pita ke-2 = Biru, Pita ke-3 = Merah, Pita ke-4 = Emas. Pita ke-5 = Coklat.
Nilainya adalah 562 x 10-1 Ω atau 56,2 Ω, dengan Toleransi 1%.
Contoh 3 :
Pita ke-1 = Hijau, Pita ke-2 = Biru, Pita ke-3 = Merah, Pita ke-4 = Hitam, Pita ke-5 = Coklat.
Nilainya adalah 562 x 100 Ω atau 562 Ω, dengan Toleransi 1%.
1.3 Sistem kode warna 6 pita.
Keterangan :
Pita ke-1, Pita ke-2, dan Pita ke-3 tiga angka nilai tahanan.
Pita ke-4 adalah Perkalian Desimal (jumlah nol di belakang angka ke-3).
Pita ke-5 adalah Nilai Toleransi.
Pita ke-6 Koefisien suhu.
Contoh :
Pita ke-1 = Hijau, Pita ke-2 = Biru, Pita ke-3 = Hijau, Pita ke-4 = Emas. Pita ke-5 = Coklat.
Pita ke-6 = Coklat.
Nilainya adalah 56, Ω, Toleransi 1%, Koefisien suhu 100 ppm / ºC.
2. Sistem Kode Angka Resistor
Penentuan nilai resistor melalui sistem kode angka digunakan pada Resistor SMD ( Surface mounted Device ). Resistor SMD memiliki ukuran yang sangat kecil dimana resistor ini ditempelkan pada permukaan sirkuit elektronika dengan menggunakan timah panas.
Untuk cara membacanya perhatikan gambar berikut :
Resistor SMD dengan toleransi standar atau toleransi yang cukup longgar ( 5% misalnya ) menggunakan kode angka 3 digit. Dua angka pertama adalah dua angka pertama nilai tahanan Resistor, sedangkan angka ketiga adalah pengali ( jumlah nol ).
102 = 10 X 100 Ω = 1.000 Ω ( 1 Kilo Ω ) atau 10 ditambah dua nol di belakangnya.
222 = 22 X 100 Ω = 2.200 Ω ( 2,2 Kilo Ω ) atau 22 ditambah dua nol di belakangnya.
103 = 10 X 1000 Ω = 10.000 Ω ( 10 Kilo Ω ) atau 10 ditambah tiga nol di belakangnya.
223 = 22 X 1000 Ω = 22.000 Ω ( 22 Kilo Ω ) atau 22 ditambah tiga nol di belakangnya.
Untuk Resistor SMD yang nilai hambatan nya di bawah 100 Ω ditulis 820, 680, 5600 dan seterusnya.
Contoh :
100 = 10 X 1 = 10 Ω.
560 = 56 X 1 = 56 Ω.
820 = 82 X 1 = 82 Ω.
Beberapa produsen ada juga yang menulis langsung nilai hambatan Resistor SMD tanpa menggunakan kode, misalnya 10, 56, 82. katanya sih, untuk mencegah kebingungan.
Selanjutnya, untuk Resistor SMD dengan nilai hambatan di bawah 10 Ω, menggunakan R untuk menunjukkan titik desimal nya.
Contoh :
1R5 = 1,5 Ω.
0R5 = 0,5 Ω.
0R05 = 0,05 Ω.
Resistor persisi yang mempunyai nilai toleransi ketat, menggunakan Kode empat digit. Tiga kode pertama adalah nilai tahanan, dan kode ke empat adalah pengali atau jumlah nol.
Contoh :
2001 = 200 X 10 : 2000 Ω ( 2 Kilo Ω ).
4701 = 470 X 10 : 4700 Ω ( 4,7 Kilo Ω ).
1200 = 120 X 1 : 120 Ω.
Adapun Resistor SMD yang di tandai dengan kode 0, 000, atau 0000 adalah Resistor dengan nilai hambatan 0 Ω. Karena tidak memiliki nilai hambatan, maka Resistor seperti ini sering digunakan sebagai Jumper. tujuannya agar lebih mudah dipasang pada PCB dengan menggunakan mesin solder SMD.
Pita ke-4 adalah Perkalian Desimal (jumlah nol di belakang angka ke-3).
Pita ke-5 adalah Nilai Toleransi.
Pita ke-6 Koefisien suhu.
TABEL KODE WARNA 6 PITA
Contoh :
Pita ke-1 = Hijau, Pita ke-2 = Biru, Pita ke-3 = Hijau, Pita ke-4 = Emas. Pita ke-5 = Coklat.
Pita ke-6 = Coklat.
Nilainya adalah 56, Ω, Toleransi 1%, Koefisien suhu 100 ppm / ºC.
2. Sistem Kode Angka Resistor
Penentuan nilai resistor melalui sistem kode angka digunakan pada Resistor SMD ( Surface mounted Device ). Resistor SMD memiliki ukuran yang sangat kecil dimana resistor ini ditempelkan pada permukaan sirkuit elektronika dengan menggunakan timah panas.
Untuk cara membacanya perhatikan gambar berikut :
Resistor SMD dengan toleransi standar atau toleransi yang cukup longgar ( 5% misalnya ) menggunakan kode angka 3 digit. Dua angka pertama adalah dua angka pertama nilai tahanan Resistor, sedangkan angka ketiga adalah pengali ( jumlah nol ).
Contoh :
102 = 10 X 100 Ω = 1.000 Ω ( 1 Kilo Ω ) atau 10 ditambah dua nol di belakangnya.
222 = 22 X 100 Ω = 2.200 Ω ( 2,2 Kilo Ω ) atau 22 ditambah dua nol di belakangnya.
103 = 10 X 1000 Ω = 10.000 Ω ( 10 Kilo Ω ) atau 10 ditambah tiga nol di belakangnya.
223 = 22 X 1000 Ω = 22.000 Ω ( 22 Kilo Ω ) atau 22 ditambah tiga nol di belakangnya.
Untuk Resistor SMD yang nilai hambatan nya di bawah 100 Ω ditulis 820, 680, 5600 dan seterusnya.
Contoh :
100 = 10 X 1 = 10 Ω.
560 = 56 X 1 = 56 Ω.
820 = 82 X 1 = 82 Ω.
Beberapa produsen ada juga yang menulis langsung nilai hambatan Resistor SMD tanpa menggunakan kode, misalnya 10, 56, 82. katanya sih, untuk mencegah kebingungan.
Selanjutnya, untuk Resistor SMD dengan nilai hambatan di bawah 10 Ω, menggunakan R untuk menunjukkan titik desimal nya.
Contoh :
1R5 = 1,5 Ω.
0R5 = 0,5 Ω.
0R05 = 0,05 Ω.
Resistor persisi yang mempunyai nilai toleransi ketat, menggunakan Kode empat digit. Tiga kode pertama adalah nilai tahanan, dan kode ke empat adalah pengali atau jumlah nol.
Contoh :
2001 = 200 X 10 : 2000 Ω ( 2 Kilo Ω ).
4701 = 470 X 10 : 4700 Ω ( 4,7 Kilo Ω ).
1200 = 120 X 1 : 120 Ω.
Adapun Resistor SMD yang di tandai dengan kode 0, 000, atau 0000 adalah Resistor dengan nilai hambatan 0 Ω. Karena tidak memiliki nilai hambatan, maka Resistor seperti ini sering digunakan sebagai Jumper. tujuannya agar lebih mudah dipasang pada PCB dengan menggunakan mesin solder SMD.
Cara Cepat Membaca Nilai Resistansi pada Resistor
Untuk bisa membaca nilai tahanan Resistor dengan cepat, ada beberapa 3 hal yang mesti kita lakukan, yaitu :
Rumus ini membentuk sebuah kalimat Hit-Co-Me-Ji-Ku-Hi-Bi-U-A-Pu, yang diambil dari singkatan nama masing-masing warna yang terdapat pada sistem kode warna Resistor.
Hit = Hitam, Me = Merah, Ji = Jingga/Oranye, Ku = Kuning, Hi = Hijau, Bi = Biru, Ungu = Ungu/Violet atau, A = Abu-abu, dan Pu = Putih.
Cara menggunakan rumus ini cukup mudah, kita hanya perlu menghafal kalimatnya, serta membayangkan arti dan angka yang ada di bawah setiap kata, dalam kalimat tersebut.
Adapun dengan cara menghafalkan tabel warna, kita akan melatih ingatan kita untuk menghafal urutan kode warna menggunakan gambar angka berwarna, seperti di bawah ini :
Cara menggunakan metode ini adalah, menyebutkan warna angka yang ada dalam kotak. Satu persatu secara berulang-ulang. Sekali lagi, yang disebutkan warna angkanya, bukan angkanya.
Ciri khas kode warna Per kalian desimal atau jumlah nol.
Untuk Resistor dengan kode warna 4 Pita, ciri khasnya ada pada Pita ke tiga.
Untuk resistor dengan nilai tahanan di bawah 1 Ω ( Nol Koma dan Nol Koma Nol )
Resistor dengan kode warna 4 Pita.
Nilai standar resistor diterbitkan oleh EIA ( Electronic Industries Alliance ), nilai standar ini ditentukan berdasarkan nilai toleransi. Ada banyak sekali nilai standar yang di terbitkan oleh EIA tersebut, namun kita batasi pembahasan kita dengan nilai standar yang umum beredar di pasaran, khususnya pasar Indonesia.
EIA STANDAR E12.
E12 adalah standar nilai tahanan untuk Resistor-resistor yang memiliki nilai toleransi 10 %.
EIA STANDAR E24
E24 adalah standar nilai tahanan untuk Resistor yang memiliki nilai toleransi 5 %.
EIA STANDAR E96
E96 adalah standar nilai tahanan untuk Resistor-resistor yang memiliki nilai toleransi 1 %.
Umumnya, tidak semua nilai Resistor yang ada pada Tabel standar E24 beredar di pasar indonesia, hanya 50 persen nya saja. Pasar Indonesia mengikuti Standar E12 untuk memasarkan resistor-resistor standar E24. Bahkan, ada beberapa toko elektronik di Indonesia yang menjual resistor standar E96 dengan mengikuti nilai resistor yang ada pada tabel standar E12.
- Menghafal urutan warna pada tabel sistem kode warna atau rumus jembatan keledai.
- Mengenal Ciri khas kode warna Resistor yang memiliki nilai tahanan satuan, puluhan, ribuan, dan seterusnya.
- Mengetahui Standar nilai Resistor yang diterbitkan oleh EIA (Electronic Industries Alliance).
1. Rumus Jembatan Keledai dan Tabel Warna
Rumus Jembatan keledai umumnya berupa sebuah kata atau suku kata yang diambil dari susunan kata yang ingin di hafal, kemudian dibentuk menjadi sebuah kalimat yang unik atau menarik.
Sebenarnya kurang jelas, dari mana asal mula Istilah jembatan keledai ini. tapi kemungkinan besar berasal dari bahasa Belanda Ezelsbruggetje yang berarti titian keledai atau dari bahasa Latin pons asinorum yang artinya jembatan keledai. Berikut adalah bentuk dari rumus Jembatan Keledai yang akan kita gunakan untuk menghafal urutan kode warna Resistor.
Sebenarnya kurang jelas, dari mana asal mula Istilah jembatan keledai ini. tapi kemungkinan besar berasal dari bahasa Belanda Ezelsbruggetje yang berarti titian keledai atau dari bahasa Latin pons asinorum yang artinya jembatan keledai. Berikut adalah bentuk dari rumus Jembatan Keledai yang akan kita gunakan untuk menghafal urutan kode warna Resistor.
Rumus ini membentuk sebuah kalimat Hit-Co-Me-Ji-Ku-Hi-Bi-U-A-Pu, yang diambil dari singkatan nama masing-masing warna yang terdapat pada sistem kode warna Resistor.
Hit = Hitam, Me = Merah, Ji = Jingga/Oranye, Ku = Kuning, Hi = Hijau, Bi = Biru, Ungu = Ungu/Violet atau, A = Abu-abu, dan Pu = Putih.
Cara menggunakan rumus ini cukup mudah, kita hanya perlu menghafal kalimatnya, serta membayangkan arti dan angka yang ada di bawah setiap kata, dalam kalimat tersebut.
Adapun dengan cara menghafalkan tabel warna, kita akan melatih ingatan kita untuk menghafal urutan kode warna menggunakan gambar angka berwarna, seperti di bawah ini :
2. CIRI KHAS KODE WARNA RESISTOR DENGAN NILAI TAHANAN TERTENTU.
Ciri khas kode warna Per kalian desimal atau jumlah nol.
Untuk Resistor dengan kode warna 4 Pita, ciri khasnya ada pada Pita ke tiga.
- Warna Emas untuk resistor dengan nilai tahanan Satuan Ω ( Nilai 1 Ω sampai dengan nilai yang mendekati 10 Ω ).
- Warna Hitam untuk resistor dengan nilai tahanan Puluhan Ω ( Nilai 10 Ω sampai dengan nilai yang mendekati 100 Ω ).
- Warna Coklat untuk resistor dengan nilai tahanan Ratusan Ω ( Nilai 100 Ω sampai dengan nilai yang mendekati 1000 Ω ).
- Warna Merah untuk resistor dengan nilai tahanan Ribuan Ω / Kilo Ω ( Nilai 1 Kilo Ω sampai dengan nilai yang mendekati 10 Kilo Ω ).
- Warna Oranye untuk resistor dengan nilai tahanan Puluhan Ribu Ω / Puluhan Kilo Ω ( Nilai 10 Kilo Ω sampai dengan nilai yang mendekati 100 Kilo Ω ).
- Warna Kuning untuk resistor dengan nilai tahanan Ratusan Ribu Ω / Ratusan Kilo Ω ( Nilai 100 Kilo Ω sampai dengan nilai yang mendekati 1 Mega Ω ).
- Warna Hijau untuk resistor dengan nilai tahanan Jutaan Ω / Mega Ω ( Nilai 1 Mega Ω sampai dengan nilai yang mendekati 10 Mega Ω ).
- Warna Biru untuk resistor dengan nilai tahanan Puluhan Juta Ω / Puluhan Mega Ω.
- Warna Perak untuk resistor dengan nilai tahanan Satuan Ω ( Nilai 1 Ω sampai dengan nilai yang mendekati 10 Ω ).
- Warna Emas untuk resistor dengan nilai tahanan Puluhan Ω ( Nilai10 Ω sampai dengan nilai yang mendekati 100 Ω ).
- Warna Hitam untuk resistor dengan nilai tahanan Ratusan Ω ( Nilai 100 Ω sampai dengan nilai yang mendekati 1 Kilo Ω ).
- Warna Merah untuk resistor dengan nilai tahanan Ribuan Ω / Kilo Ω ( Nilai1 Kilo Ω sampai dengan nilai yang mendekati 10 Kilo Ω ).
- Warna Merah untuk resistor dengan nilai tahanan Puluhan Ribu Ω / Puluhan Kilo Ω ( Nilai 10 Kilo Ω sampai dengan nilai yang mendekati 100 Kilo Ω ).
- Warna Oranye untuk resistor dengan nilai tahanan Ratusan Ribu Ω / Ratusan Kilo Ω ( Nilai 100 Kilo Ω sampai dengan nilai yang mendekati 1 Mega Ω ).
- Warna Kuning untuk resistor dengan nilai tahanan Jutaan Ω / Mega Ω ( Nilai 1 Mega Ω sampai nilai yang mendekati 10 mega Ω ).
- Warna Hijau untuk resistor dengan nilai tahanan Puluhan Juta Ω / Puluhan Mega Ω.
Untuk resistor dengan nilai tahanan di bawah 1 Ω ( Nol Koma dan Nol Koma Nol )
Resistor dengan kode warna 4 Pita.
- Resistor dengan nilai tahanan Nol Koma, ciri khasnya ada pita ke tiga yang selalu berwarna Perak.
- Resistor dengan nilai tahanan Nol Koma Nol, ciri khasnya ada pada pita pertama dan pita ke tiga. pita pertama selalu berwarna hitam dan pita ke tiga selalu berwarna Perak.
- Resistor dengan nilai tahanan Nol Koma, ciri khasnya ada pada pita pertama dan pita ke empat. Pita pertama selalu berwarna hitam dan pita ke empat selalu berwarna perak.
- Resistor dengan nilai tahanan Nol Koma Nol, ciri khasnya ada pada pita pertama, kedua dan ke empat. Pita pertama selalu berwarna Hitam, pita kedua juga selalu berwarna Hitam dan pita ke empat selalu berwarna Perak.
3. NILAI STANDAR RESISTOR.
Nilai standar resistor diterbitkan oleh EIA ( Electronic Industries Alliance ), nilai standar ini ditentukan berdasarkan nilai toleransi. Ada banyak sekali nilai standar yang di terbitkan oleh EIA tersebut, namun kita batasi pembahasan kita dengan nilai standar yang umum beredar di pasaran, khususnya pasar Indonesia.
EIA STANDAR E12.
E12 adalah standar nilai tahanan untuk Resistor-resistor yang memiliki nilai toleransi 10 %.
Tabel Resistor Standar E12
Nol Koma Ω | Satuan Ω | Puluhan Ω | Ratusan Ω |
0,1 | 1 | 10 | 100 |
0,12 | 1,2 | 12 | 120 |
0,15 | 1,5 | 15 | 150 |
0,18 | 1,8 | 18 | 180 |
0,22 | 2,2 | 22 | 220 |
0,27 | 2,7 | 27 | 270 |
0,33 | 3,3 | 33 | 330 |
0,39 | 3,9 | 39 | 390 |
0,47 | 4,7 | 47 | 470 |
0,56 | 5,6 | 56 | 560 |
0,68 | 6,8 | 68 | 680 |
0,82 | 8,2 | 82 | 820 |
Satuan Kilo Ω ( Ribuan Ω ) | Puluhan Kilo Ω ( Puluhan Ribu Ω ) | Ratusan Kilo Ω ( Ratusan Ribu Ω ) | Satuan Mega Ω ( Jutaan Ω ) |
1 | 10 | 100 | 1 |
1,2 | 12 | 120 | 1,2 |
1,5 | 15 | 150 | 1,5 |
1,8 | 18 | 180 | 1,8 |
2,2 | 22 | 220 | 2,2 |
2,7 | 27 | 270 | 2,7 |
3,3 | 33 | 330 | 3,3 |
3,9 | 39 | 390 | 3,9 |
4,7 | 47 | 470 | 4,7 |
5,6 | 56 | 560 | 5,6 |
6,8 | 68 | 680 | 6,8 |
8,2 | 82 | 820 | 8,2 |
EIA STANDAR E24
E24 adalah standar nilai tahanan untuk Resistor yang memiliki nilai toleransi 5 %.
Tabel Resistor Standar E24
Nol Koma Ω | Satuan Ω | Puluhan Ω | Ratusan Ω |
0,1 | 1 | 10 | 100 |
0.11 | 1,1 | 11 | 110 |
0,12 | 1,2 | 12 | 120 |
0,13 | 1,3 | 13 | 130 |
0,15 | 1,5 | 15 | 150 |
0,16 | 1,6 | 16 | 160 |
0,18 | 1,8 | 18 | 180 |
0,20 | 2 | 20 | 200 |
0,22 | 2,2 | 22 | 220 |
0,24 | 2,4 | 24 | 240 |
0,27 | 2,7 | 27 | 270 |
0,30 | 3 | 30 | 300 |
0,33 | 3,3 | 33 | 330 |
0,36 | 3,6 | 36 | 360 |
0,39 | 3,9 | 39 | 390 |
0,43 | 4,3 | 43 | 430 |
0,47 | 4,7 | 47 | 470 |
0,51 | 5,1 | 51 | 510 |
0,56 | 5,6 | 56 | 560 |
0,62 | 6,2 | 62 | 620 |
0,68 | 6,8 | 68 | 680 |
0,75 | 7,5 | 75 | 750 |
0,82 | 8,2 | 82 | 820 |
0,91 | 9,1 | 91 | 910 |
Satuan Kilo Ω ( Ribuan Ω ) | Puluhan Kilo Ω ( Puluhan Kilo Ω ) | Ratusan Kilo Ω ( Ratusan Ribu Ω ) | Mega Ω ( Jutaan Ω ) |
1 | 10 | 100 | 1 |
1,1 | 11 | 110 | 1,1 |
1,2 | 12 | 120 | 1,2 |
1,3 | 13 | 130 | 1,3 |
1,5 | 15 | 150 | 1,5 |
1,6 | 16 | 160 | 1,6 |
1,8 | 18 | 180 | 1,8 |
2 | 20 | 200 | 2,0 |
2,2 | 22 | 220 | 2,2 |
2,4 | 24 | 240 | 2,4 |
2,7 | 27 | 270 | 2,7 |
3 | 30 | 300 | 3,0 |
3,3 | 33 | 330 | 3,3 |
3,6 | 36 | 360 | 3,6 |
3,9 | 39 | 390 | 3,9 |
4,3 | 43 | 430 | 4,3 |
4,7 | 47 | 470 | 4,7 |
5,1 | 51 | 510 | 5,1 |
5,6 | 56 | 560 | 5,6 |
6,2 | 62 | 620 | 6,2 |
6,8 | 68 | 680 | 6,8 |
7,5 | 75 | 750 | 7,5 |
8,2 | 82 | 820 | 8,2 |
0,91 | 9,1 | 910 | 9,1 |
EIA STANDAR E96
E96 adalah standar nilai tahanan untuk Resistor-resistor yang memiliki nilai toleransi 1 %.
Tabel Resistor Standar E96
Nol Koma Ω | Satuan Ω | Puluhan Ω | Ratusan Ω |
0,1 | 1 | 10 | 100 |
0,102 | 1,02 | 10.2 | 102 |
0,105 | 1,05 | 10,5 | 105 |
0,107 | 1,07 | 10,7 | 107 |
0,11 | 1,1 | 11 | 110 |
0,113 | 1,13 | 11,3 | 113 |
0,115 | 1,15 | 11,5 | 115 |
0,118 | 1,18 | 11,8 | 118 |
0,121 | 1,21 | 12,1 | 121 |
0,124 | 1,24 | 12,4 | 124 |
0,127 | 1,27 | 12,7 | 127 |
0,13 | 1,3 | 13 | 130 |
0,133 | 1,33 | 13,3 | 133 |
0,137 | 1,37 | 13,7 | 137 |
0,14 | 1,4 | 14 | 140 |
0,143 | 1,43 | 14,3 | 143 |
0,147 | 1,47 | 14,7 | 147 |
0,15 | 1,5 | 15 | 150 |
0,154 | 1,54 | 15,4 | 154 |
0,158 | 1,58 | 15,8 | 158 |
0,162 | 1,62 | 16,2 | 162 |
0,165 | 1,65 | 16,5 | 165 |
0,169 | 1,69 | 16,9 | 169 |
0,174 | 1,74 | 17,4 | 174 |
0,178 | 1,78 | 17,8 | 178 |
0,182 | 1,82 | 18,2 | 182 |
0,187 | 1,87 | 18,7 | 187 |
0,191 | 1,91 | 19,1 | 191 |
0,196 | 1,96 | 19,6 | 196 |
0,2 | 2 | 20 | 200 |
0,205 | 2,05 | 20,5 | 205 |
0,210 | 2,1 | 21 | 210 |
0,215 | 2,15 | 21,5 | 215 |
0,221 | 2,21 | 22,1 | 221 |
0,226 | 2,26 | 22,6 | 226 |
0,232 | 2,32 | 23,2 | 232 |
0,237 | 2,37 | 23,7 | 237 |
0,243 | 2,43 | 24,3 | 243 |
0,249 | 2,49 | 24,9 | 249 |
0,255 | 2,55 | 25,5 | 255 |
0,261 | 2,61 | 26,1 | 261 |
0,267 | 2,67 | 26,7 | 267 |
0,274 | 2,74 | 27,4 | 274 |
0,280 | 2,8 | 28 | 280 |
0,287 | 2,87 | 28,7 | 287 |
0,294 | 2,94 | 29,4 | 294 |
0,301 | 3,01 | 30,1 | 301 |
0,309 | 3,09 | 30,9 | 309 |
0,316 | 3,16 | 31,6 | 316 |
0,324 | 3,24 | 32,4 | 324 |
0,332 | 3,32 | 33,2 | 332 |
0,34 | 3,4 | 34 | 340 |
0,348 | 3,48 | 34,8 | 348 |
0,357 | 3,57 | 35,7 | 357 |
0,365 | 3,65 | 36,5 | 365 |
0,374 | 3,74 | 37,4 | 374 |
0,383 | 3,83 | 38,3 | 383 |
0,392 | 3,92 | 39,2 | 392 |
0,402 | 4,02 | 40,2 | 402 |
0,412 | 4,12 | 41,2 | 412 |
0,422 | 4,22 | 42,2 | 422 |
0,432 | 4,32 | 43,2 | 432 |
0,442 | 4,42 | 44,2 | 442 |
0,453 | 4,53 | 45,3 | 453 |
0,464 | 4,64 | 46,4 | 464 |
0,475 | 4,75 | 47,5 | 475 |
0,487 | 4,87 | 48,7 | 487 |
0,499 | 4,99 | 49,9 | 499 |
0,511 | 5,11 | 51,1 | 511 |
0,523 | 5,23 | 52,3 | 523 |
0,536 | 5,36 | 53,6 | 536 |
0,549 | 5,49 | 54,9 | 549 |
0,562 | 5,62 | 56,2 | 562 |
0,576 | 5,76 | 57,6 | 576 |
0,590 | 5,9 | 59 | 590 |
0,604 | 6,04 | 60,4 | 604 |
0,619 | 6,19 | 61,9 | 619 |
0,634 | 6,34 | 63,4 | 634 |
0,649 | 6,49 | 64,9 | 649 |
0,665 | 6,65 | 66,5 | 665 |
0,681 | 6,81 | 68,1 | 681 |
0,698 | 6,98 | 69,8 | 698 |
0,715 | 7,15 | 71,5 | 715 |
0,732 | 7,32 | 73,2 | 732 |
0,75 | 7,5 | 75 | 750 |
0,768 | 7,68 | 76,8 | 768 |
0,787 | 7,87 | 78,7 | 787 |
0,806 | 8,06 | 80,6 | 806 |
0,825 | 8,25 | 82,5 | 825 |
0,845 | 8,45 | 84,5 | 845 |
0,866 | 8,66 | 86,6 | 866 |
0,887 | 887 | 88,7 | 887 |
0,909 | 9,09 | 90,9 | 909 |
0,931 | 9,31 | 93,1 | 931 |
0,953 | 9,53 | 95,3 | 953 |
0,976 | 9,76 | 97,6 | 976 |
Satuan Kilo Ω ( Ribuan Ω ) | Puluhan Kilo Ω ( Puluhan Ribu Ω ) | Ratusan Kilo Ω ( Ratusan Ribu Ω ) | Mega Ω ( Jutaan Ω ) |
1 | 10. | 100 | 1.00 |
1.02 | 10.2 | 102 | 1.02 |
1.05 | 10.5 | 105 | 1.05 |
1.07 | 10.7 | 107 | 1.07 |
1.1 | 11 | 110 | 1.10 |
1.13 | 11.3 | 113 | 1.13 |
1.15 | 11.5 | 115 | 1.15 |
1.18 | 11.8 | 118 | 1.18 |
1.21 | 12.1 | 121 | 1.21 |
1.24 | 12.4 | 124 | 1.24 |
1.27 | 12.7 | 127 | 1.27 |
1.3 | 13 | 130 | 1.30 |
1.33 | 13.3 | 133 | 1.33 |
1.37 | 13.7 | 137 | 1.37 |
1.4 | 14 | 140 | 1.40 |
1.43 | 14.3 | 143 | 1.43 |
1.47 | 14.7 | 147 | 1.47 |
1.50 | 15 | 150 | 1.50 |
1.54 | 15.4 | 154 | 1.54 |
1.58 | 15.8 | 158 | 1.58 |
1.62 | 16.2 | 162 | 1.62 |
1.65 | 16.5 | 165 | 1.65 |
1.69 | 16.9 | 169 | 1.69 |
1.74 | 17.4 | 174 | 1.74 |
1.78 | 17.8 | 178 | 1.78 |
1.82 | 18.2 | 182 | 1.82 |
1.87 | 18.7 | 187 | 1.87 |
1.91 | 19.1 | 191 | 1.91 |
1.96 | 19.6 | 196 | 1.96 |
2 | 20 | 200 | 2.00 |
2.05 | 20.5 | 205 | 2.05 |
2.1 | 21 | 210 | 2.10 |
2.15 | 21.5 | 215 | 2.15 |
2.21 | 22.1 | 221 | 2.21 |
2.26 | 22.6 | 226 | 2.26 |
2.32 | 23.2 | 232 | 2.32 |
2.37 | 23.7 | 237 | 2.37 |
2.43 | 24.3 | 243 | 2.43 |
2.49 | 24.9 | 249 | 2.49 |
2.55 | 25.5 | 255 | 2.55 |
2.61 | 26.1 | 261 | 2.61 |
2.67 | 26.7 | 267 | 2.67 |
2.74 | 27.4 | 274 | 2.74 |
2.80 | 28 | 280 | 2.80 |
2.87 | 28.7 | 287 | 2.87 |
2.94 | 29.4 | 294 | 2.94 |
3.01 | 30.1 | 301 | 3.01 |
3.09 | 30.9 | 309 | 3.09 |
3.16 | 31.6 | 316 | 3.16 |
3.24 | 32.4 | 324 | 3.24 |
3.32 | 33.2 | 332 | 3.32 |
3.4 | 34 | 340 | 3.40 |
3.48 | 34.8 | 348 | 3.48 |
3.57 | 35.7 | 357 | 3.57 |
3.65 | 36.5 | 365 | 3.65 |
3.74 | 37.4 | 374 | 3.74 |
3.83 | 38.3 | 383 | 3.83 |
3.92 | 39.2 | 392 | 3.92 |
4.02 | 40.2 | 402 | 4.02 |
4.12 | 41.2 | 412 | 4.12 |
4.22 | 42.2 | 422 | 4.22 |
4.32 | 43.2 | 432 | 4.32 |
4.42 | 44.2 | 442 | 4.42 |
4.53 | 45.3 | 453 | 4.53 |
4.64 | 46.4 | 464 | 4.64 |
4.75 | 47.5 | 475 | 4.75 |
4.87 | 48.7 | 487 | 4.87 |
4.99 | 49.9 | 499 | 4.99 |
5.11 | 51.1 | 511 | 5.11 |
5.23 | 52.3 | 523 | 5.23 |
5.36 | 53.6 | 536 | 5.36 |
5.49 | 54.9 | 549 | 5.49 |
5.62 | 56.2 | 562 | 5.62 |
5.76 | 57.6 | 576 | 5.76 |
5.9 | 59 | 590 | 5.90 |
6.04 | 60.4 | 604 | 6.04 |
6.19 | 61.9 | 619 | 6.19 |
6.34 | 63.4 | 634 | 6.34 |
6.49 | 64.9 | 649 | 6.49 |
6.65 | 66.5 | 665 | 6.65 |
6.81 | 68.1 | 681 | 6.81 |
6.98 | 69.8 | 698 | 6.98 |
7.15 | 71.5 | 715 | 7.15 |
7.32 | 73.2 | 732 | 7.32 |
7.5 | 75 | 750 | 7.50 |
7.68 | 76.8 | 768 | 7.68 |
7.87 | 78.7 | 787 | 7.87 |
8.06 | 80.6 | 806 | 8.06 |
8.25 | 82.5 | 825 | 8.25 |
8.45 | 84.5 | 845 | 8.45 |
8.66 | 86.6 | 866 | 8.66 |
8.87 | 88.7 | 887 | 8.87 |
9.09 | 90.9 | 909 | 9.09 |
9.31 | 93.1 | 931 | 9.31 |
9.53 | 95.3 | 953 | 9.53 |
9.76 | 97.6 | 976 | 9.76 |
Umumnya, tidak semua nilai Resistor yang ada pada Tabel standar E24 beredar di pasar indonesia, hanya 50 persen nya saja. Pasar Indonesia mengikuti Standar E12 untuk memasarkan resistor-resistor standar E24. Bahkan, ada beberapa toko elektronik di Indonesia yang menjual resistor standar E96 dengan mengikuti nilai resistor yang ada pada tabel standar E12.
Demikian penjelasan mengenai cara menentukan nilai resistor. Semoga artikel ini dapat menambah pengetahuan anda dan memudahkan dalam belajar.